Ketika kita melangkah menuju era kemajuan teknologi, arus informasi semakin mengkhawatirkan dengan kemunculan hoaks yang dibuat dengan kecerdasan buatan (AI) yang semakin canggih. Masyarakat harus menghadapi tantangan ini dengan bijaksana dan hati-hati dalam menanggapi setiap informasi yang beredar. Kabar sensasional yang memicu emosi dan hoaks yang diproduksi oleh teknologi AI telah menjadi ancaman nyata bagi kebenaran dan stabilitas informasi.
Menjaga Kewaspadaan Terhadap Hoaks
Masyarakat harus mengadopsi beberapa strategi untuk menangkal hoaks dan disinformasi yang tersebar luas. Pertama, jangan terpancing oleh berita sensasional yang mendorong emosi kita untuk berbagi tanpa verifikasi terlebih dahulu. Penting untuk memeriksa sumber informasi yang dapat dipercaya dan memiliki reputasi yang baik. Membandingkan informasi dari berbagai sumber juga penting agar tidak terpengaruh oleh hoaks.
Teknologi AI telah dimanfaatkan untuk mengedit video, menciptakan deepfake yang membingungkan antara realitas dan rekayasa. Sebagai contoh, video Presiden Jokowi yang diedit menggunakan AI sehingga terlihat seperti berbicara dalam bahasa Mandarin. Perlu diingat bahwa semakin majunya teknologi AI semakin membuka celah untuk produksi hoaks yang lebih canggih.
Upaya Perusahaan Teknologi dalam Menanggulangi Hoaks
Seiring dengan ancaman ini, perusahaan teknologi seperti Google berupaya memberikan solusi melalui fitur yang memungkinkan pengguna untuk memeriksa keaslian foto atau gambar. Fitur “About this image” yang diperkenalkan Google memberikan informasi rinci dan kontekstual tentang suatu gambar, termasuk riwayat gambar, metadata, dan konteks penggunaan di berbagai situs.
Google juga mengumumkan bahwa mereka akan menandai gambar yang dihasilkan oleh Google AI. Fitur ini memberikan pengguna kemampuan untuk memahami asal-usul dan konteks suatu gambar, serta memeriksa apakah gambar tersebut dibuat dengan menggunakan AI atau tidak.
Perkembangan AI dan Respons Perusahaan
Tidak hanya Google, perusahaan lain seperti Adobe dan X juga telah mengambil langkah serupa. Adobe merilis toolkit untuk memverifikasi kredensial gambar, sedangkan X meluncurkan Community Notes, yang merupakan program pengecekan fakta crowdsourcing untuk gambar dan video.
Peningkatan teknologi yang memudahkan produksi gambar dan video palsu menggunakan AI generatif menuntut upaya lebih lanjut dalam memberikan informasi yang akurat dan memastikan keaslian gambar. Google sedang mengembangkan teknologi untuk memberikan informasi lebih detail tentang suatu gambar, termasuk informasi yang dihasilkan AI dari situs berkualitas tinggi.
Dalam era di mana hoaks diproduksi dengan teknologi canggih, kewaspadaan dan pemahaman tentang cara menangkal hoaks sangatlah penting. Langkah-langkah yang diambil oleh perusahaan teknologi merupakan langkah awal yang positif dalam melawan penyebaran hoaks. Masyarakat juga diharapkan untuk meningkatkan pemahaman dan kritisisme terhadap informasi yang mereka terima, terutama di masa yang sensitif seperti menjelang Pemilu 2024. Dengan kewaspadaan yang tepat, kita dapat membentengi diri dari ancaman hoaks yang semakin canggih.
