Kota Solo, salah satu kota yang giat dalam membangun dan merancang ulang area-area strategisnya, telah sukses mengubah wajah Kawasan Ngarsopuro menjadi sebuah pusat industri kreatif yang memukau. Proyek penataan kawasan koridor Ngarsopuro dan koridor Gatsu menjadi tonggak sejarah bagi Kota Solo dalam merevitalisasi kawasan-kawasan kritis, menjadikannya salah satu dari 17 prioritas pembangunan yang membuahkan hasil positif.
Berjalan sepanjang 390 meter, Ngarsopuro kini menjadi tempat yang dihuni oleh inovasi dan kreasi. Melalui upaya pemerintah dalam mengubah wajahnya, Kawasan Ngarsopuro telah diubah menjadi sebuah destinasi unik yang menarik minat tidak hanya dari penduduk lokal, tetapi juga wisatawan dari luar kota.
Ngarsopuro Night Market hadir dua kali dalam seminggu, memamerkan antusiasme masyarakat dan dukungan penuh pemerintah terhadap UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Kota Solo. Para pelaku UMKM di sini bahkan melaporkan omzet hingga jutaan rupiah dalam semalam. Kegiatan ini, yang digelar setiap Sabtu malam di Jalan Diponegoro, telah menjadi daya tarik utama, menandai pusat kegiatan malam yang meriah dan ramai pengunjung.
Tak hanya itu, perubahan signifikan juga terjadi di koridor Jalan Gatot Subroto yang kini diubah menjadi “Spot Anak Muda” di Street Art Market. Di sini, seni mural mempercantik dinding-dinding pertokoan, menambah pesona visual yang menarik bagi pengunjung. Street Art Market bukan hanya sekadar tempat belanja, tetapi menjadi sarana pemberdayaan ruang publik. Kreativitas tangan-tangan mahir dari para seniman Solo tertuang dalam produk handmade yang unik, memberikan pangsa pasar baru bagi kreator seni.
Para seniman di Street Art Market tak hanya menampilkan hasil karya mereka, tetapi juga mempersembahkan beragam pertunjukan seni, mulai dari musik, tarian, hingga berbagai karya lainnya. Saat ini, sekitar 50 lapak seniman hadir dalam pasar seni ini, menawarkan karya-karya luar biasa seperti body painting, face painting, serta berbagai kerajinan tangan kreatif.
Pembangunan ini tidak hanya sekadar merubah wajah fisik suatu kawasan, tetapi juga menjadi sarana bagi para pelaku UMKM dan seniman lokal untuk mengembangkan potensi kreatif mereka. Ngarsopuro yang dahulu hanya dikenal sebagai pasar malam kini telah berubah menjadi pusat industri kreatif yang bersemangat dan inspiratif bagi siapapun yang mengunjunginya. Hal ini membuktikan bahwa upaya revitalisasi kawasan menjadi sesuatu yang bermanfaat dan bernilai bagi seluruh komunitas.
