Revitalisasi Alun-alun Utara dan Alun-alun Selatan Keraton Kasunan Surakarta Hadiningrat atau yang dikenal sebagai Keraton Solo telah resmi dimulai. Dengan semangat dan kegigihan, para pekerja di Alun-alun Utara sudah aktif mengeruk tanah menggunakan ekskavator. Sudah satu minggu sejak pelaksanaan revitalisasi Alun-alun Keraton Solo dimulai, di tandai dengan tradisi wilujengan sebagai penanda awal perubahan yang berlangsung.
Revitalisasi ini menjadi langkah penting yang diambil untuk memperbarui keindahan dan keaslian Alun-alun tersebut. Meskipun proses revitalisasi di Alun-alun Utara dan Selatan diperkirakan akan berlangsung selama tujuh bulan, dampak positifnya akan terasa jauh lebih lama. Namun, perlu diingat bahwa pelaksanaan pasar malam di Alun-alun Selatan akan ditangguhkan selama proses ini berlangsung, mempengaruhi para pedagang setempat.
Pihak terkait saat ini sedang melakukan identifikasi mengenai nasib para pedagang yang terdampak. Meskipun Alun-alun Utara hanya melibatkan pengerjaan pada alun-alun itu sendiri, namun Alun-alun Selatan melibatkan alun-alun dan lingkungannya, termasuk pedagang. Adanya relokasi mungkin diterapkan, dan hal ini menjadi perhatian serius bagi para pedagang yang terkena dampak. Koordinasi terus dilakukan antara pihak Keraton dan pemerintah, dengan harapan agar Alun-alun yang menjadi cagar budaya tetap mempertahankan nilai-nilainya sebagai warisan budaya yang hidup.
Keraton Solo secara aktif memastikan bahwa setelah revitalisasi selesai, Alun-alun tidak hanya menjadi objek wisata yang megah, tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi setempat, tanpa kehilangan kekayaan budayanya. Bangunan bersejarah ini memiliki nilai-nilai sejarah yang tinggi, dan masih digunakan untuk kegiatan budaya, menjadikannya lebih berharga. Pihak Keraton sangat memperhatikan agar revitalisasi tidak mengurangi esensi dan nilai-nilai penting yang dimiliki Alun-alun tersebut, bahkan diharapkan dapat menambah nilai-nilai tersebut.
Meskipun proyek ini memiliki jangka waktu sekitar tujuh bulan, kondisi alam dan faktor-faktor lain dapat mempengaruhi jadwal pelaksanaannya. Oleh karena itu, fleksibilitas dalam menjalankan proyek menjadi hal yang sangat penting. Setelah proses revitalisasi selesai, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat akan menyerahkan aset kepada Keraton Solo atau Yayasan Keraton Solo. Perlu dicatat bahwa proses lelang revitalisasi sempat mengalami kendala pada Oktober 2023, namun berhasil diatasi pada lelang kedua, dengan PT Wahyu Prima menjadi pemenang dengan nilai kontrak sebesar Rp29.388.101.554,38.
Dengan segala perubahan yang terjadi, revitalisasi Alun-alun Utara dan Selatan Keraton Solo bukan hanya sekadar proyek pembangunan fisik, tetapi juga simbol dari keinginan untuk menjaga dan memperkaya warisan budaya yang menjadi identitas bagi masyarakat Surakarta Hadiningrat. Revitalisasi ini adalah upaya nyata dalam menyongsong masa depan yang lebih gemilang, yang tetap menghormati dan memelihara nilai-nilai masa lalu.
