Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau yang biasa dikenal dengan CFD adalah program yang bertujuan untuk mengurangi polusi udara dan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan lingkungan dengan mengalokasikan jalan-jalan tertentu untuk menjadi bebas dari kendaraan bermotor selama beberapa jam pada hari tertentu.  

Car Free Day (CFD) bermula dari banyak orang melakukan protes masifnya penggunaan mobil selama beberapa dekade yang berdampak terhadap bahaya bagi kesehatan dan lingkungan. 

Pada tahun 1950-an, budaya penggunaan mobil dianggap sebagai masalah di pusat kota. Selain itu, penggunaan mobil juga membuat lingkungan lebih ramai. Akhirnya, Belanda dan Belgia menjadikan hari Minggu sebagai World Car Free Day pada 1956 dan 1957. Konsep Car Free Day sendiri mulai populer pada akhir tahun 1990-an.

Car Free Day mulai menyebar ke berbagai kota besar di seluruh dunia sebagai bagian dari upaya global untuk mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas hidup perkotaan. Eropa menjadi salah satu benua yang sangat aktif menjalankan program CFD ini. Pada tahun 2000, European Car Free Day diluncurkan secara luas sebagai bagian dari European Mobility Week, yang sekarang diadakan setiap tahun pada bulan September.

Kegiatan CFD kemudian diadopsi oleh beberapa kota di negara lainnya, termasuk Indonesia. Kota di Indonesia yang pertama kali menerapkan Car Free Day adalah Jakarta.  CFD di Jakarta dilaksanakan pertama kali pada 22 September 2001.

CFD pertama kali dilaksanakan di Kota Solo pada tahun 2009 dan sudah berjalan 14 tahun. Sejak awal diadakan, CFD digunakan untuk memberi ruang kepada masyarakat termasuk ekonomi, olahraga, seni budaya, para pegiat makanan dan oleh-oleh.