Mpox atau cacar monyet merupakan penyakit langka akibat infeksi virus Orthopoxvirus. Penyakit cacar monyet diperkirakan telah ada sejak tahun 1970 dan dinyatakan merupakan endemik di Afrika Tengah dan Barat. Akan tetapi terhitung sejak tahun lalu, jumlah kasus pengidap penyakit cacar monyet di Republik Demokratik Kongo (Afrika Tengah) terus meningkat drastis.
Kasus cacar monyet terus bertambah hingga menyebar ke daerah lain Telah tercatat sebanyak 100 kasus terjadi pada daerah yang bukan merupakan endemik. Kasus terbaru tercatat pada 15 Agustus 2024 di Negara Swedia. Penyakit cacar monyet juga bisa mungkin terjadi di Indonesia. Oleh karena itu masyarakat perlu untuk mulai waspada dengan kehadiran penyakit langka ini.
Adanya penyakit ini masyarakat diharapkan untuk tidak terlalu panik namun tetap waspada. Berikut ini hal yang perlu dipahami berkaitan risiko penularan penyakit cacar monyet.
- Penularan cacar monyet melalui perantara cairan tubuh
- Kontak fisik dengan penderita termasuk berbagai barang yang telah terkontaminasi serta droplet pernapasan dapat menjadi perantara penularan virus
- Ibu hamil yang mengidap penyakit cacar monyet berisiko menularkan penyakit kepada janin yang dikandung
- Risiko penularan juga dapat terjadi melalui kontak seksual
- Risiko penularan dapat terjadi melalui kontak dengan hewan mati yang terinfeksi virus (tikus, monyet, tupai)
Melalui informasi risiko penularan penyakit cacar monyet tersebut diharapkan masyarakat dapat lebih waspada. Guna meminimalisir risiko penularan masyarakat dapat menggunakan masker dan sarung tangan sebagai perlindungan diri.
