Omah Sinten Resto berada di kawasan budaya Ngarsopuro yang letaknya tepat berhadapan dengan Istana Mangkunegaran, Solo. Omah Sinten Resto dirancang dengan mengusung tema tradisional Jawa untuk menghadirkan nostalgia terhadap perkampungan khas Jawa di tengah kota Bengawan. Mengacu pada falsafah arsitektur Jawa, kompleks ini memiliki pusat orientasi berupa sebuah pendopo beratap joglo. Resto seluas 900 meter persegi ini juga dilengkapi joglo berkapasitas sekitar 46 pax. Lalu ada Bale Bojakrama yang bisa menampung 90-an orang. Kemudian garden memuat 30 orang, ruang limasan yang dapat digunakan oleh 30 orang di lantai atas, ruang bioskop serba guna, musala, hiburan keroncong dan akses Wifi gratis.
Semua menu yang disuguhkan adalah menu-menu yang saat ini mulai ditinggalkan, bahkan dilupakan oleh kalangan masyarakat. Padahal jika dilihat dari filosofi sejarah, menu yang disajikan itu merupakan kesukaan bangsawan pada zaman dulu. Salah satu adalah Nasi Golong.
Nasi golong terdiri dari nasi putih yang dikepal atau dibulatkan, lauk urap sayuran, ayam goreng, potongan tahu dan tempe, telur rebus, dan sayur bening. Makanan ini disajikan di atas tampah (nampan dari bambu). Selain nasi golong, menu reguler lainnya juga dihadirkan dalam menyambut hari kemenangan. Diantaranya ada garang asem bumbung, ayam goreng sereh, daging lombok ketok, jangan ndeso dan masih banyak lainnya.
Omah Sinten, Resto Bernuansa Jawa
July 18, 2017 16:29
novita rusdiyana
[yarpp]