(0271) 2931667
email@surakarta.go.id

12-11-2025

WIB

Agnia

02-11-2025

 19:20:47 WIB
Pemkot Surakarta Siapkan Dukungan Penuh untuk Prosesi Pemakaman Adat Sri Susuhunan Pakubuwana XIII
Icon

Sri Susuhunan Pakubuwana XIII (PB XIII), Raja Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, wafat pada Minggu pagi (2/11/2025) di Rumah Sakit Indriati, Solo Baru, Sukoharjo. Jenazah almarhum disemayamkan di Pendapa Sasana Sewaka Keraton Surakarta sebelum dimakamkan secara adat di Makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (5/11/2025).

Kepergian PB XIII, yang bernama lengkap Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Hangabehi, meninggalkan duka mendalam bagi keluarga besar Keraton Surakarta dan masyarakat luas. Sosok beliau dikenal sebagai pemimpin yang konsisten menjaga marwah dan keluhuran tradisi Jawa, sekaligus menjadi simbol keteguhan budaya di tengah perubahan zaman.

Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menyampaikan belasungkawa secara pribadi dan atas nama Pemerintah Kota Surakarta. Pemerintah Kota berkomitmen memberikan dukungan penuh terhadap seluruh rangkaian prosesi pemakaman, termasuk pengaturan pelaksanaan upacara adat agar berjalan khidmat dan tertib. “Pemerintah Kota akan membantu segala kebutuhan yang diperlukan pihak keraton agar upacara adat berlangsung dengan penghormatan yang layak dan bermartabat,” ujarnya.

Sebagai bentuk penghormatan, Pemerintah Kota Surakarta berkoordinasi erat dengan pihak Keraton dan instansi terkait untuk memastikan kelancaran prosesi penyemayaman, pengamanan, serta pengaturan lalu lintas di sekitar kawasan keraton. Langkah ini dilakukan guna menjaga kenyamanan masyarakat, keamanan tamu undangan, serta kelestarian tradisi upacara pemakaman kerajaan.

Wafatnya PB XIII menjadi momen duka sekaligus refleksi penting bagi masyarakat Surakarta untuk terus menjaga dan menghormati warisan budaya Keraton Kasunanan. Melalui dukungan bersama, Pemerintah Kota dan masyarakat diharapkan dapat meneruskan semangat pelestarian nilai-nilai luhur yang telah diwariskan, menjadikan Surakarta tetap kokoh sebagai kota budaya yang berakar pada tradisi dan kebijaksanaan leluhur.