Solo Raih Penghargaan Memori Kolektif Bangsa, Bukti Nyata Komitmen Jaga Arsip Sejarah dan Budaya

Kota Surakarta kembali mengukir prestasi di tingkat nasional. Tahun ini, Pemerintah Kota Surakarta menerima Penghargaan Memori Kolektif Bangsa (MKB) 2025 dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), sebagai bentuk apresiasi atas upaya pelestarian arsip yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. Penghargaan ini menunjukkan bahwa Solo tidak hanya dikenal sebagai kota budaya, tetapi juga serius menjaga ingatan kolektif bangsa melalui dokumentasi yang terjaga dan terarsip dengan baik.

Dua arsip penting yang diajukan oleh Pemkot Solo dan berhasil masuk dalam daftar MKB tahun ini adalah Arsip Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Surakarta tahun 1958–2022 serta Arsip Perjalanan Karier Hj. Waldjinah, maestro keroncong perempuan asal Solo. Keduanya merepresentasikan wajah inklusivitas dan kekayaan seni budaya yang hidup di tengah masyarakat Kota Bengawan. Arsip YPAC menjadi bukti konsistensi lembaga pendidikan anak disabilitas di Solo, sementara perjalanan karier Waldjinah menjadi rekam jejak penting dalam sejarah musik Indonesia.

Penghargaan diserahkan langsung oleh Kepala ANRI kepada Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani, dalam acara resmi yang juga dihadiri keluarga Waldjinah dan perwakilan dari YPAC Surakarta. Dalam sambutannya, Astrid menyampaikan bahwa penghargaan ini adalah kebanggaan sekaligus pengingat pentingnya merawat arsip sejarah agar tidak hilang dimakan waktu. Upaya ini sejalan dengan visi Kota Solo sebagai kota budaya yang tak hanya menjaga tradisi, tetapi juga aktif mengarsipkan perjalanan sejarah masyarakatnya.

Dengan diterimanya penghargaan ini, Pemerintah Kota Surakarta semakin mantap untuk terus mendorong kolaborasi antara masyarakat, lembaga, dan pemerintah dalam upaya pelestarian arsip sejarah. Tak hanya untuk kepentingan dokumentasi, tetapi juga sebagai warisan edukatif bagi generasi masa depan. Solo membuktikan bahwa pelestarian budaya bukan hanya soal seni dan pertunjukan, tapi juga tentang merawat memori kolektif yang membentuk identitas bangsa.