Solo Siap Menjadi Destinasi Wisata Kesehatan, RS Bhayangkara Jadi Andalan Baru

Kota Surakarta terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menjadikannya sebagai daya tarik wisata. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah optimalisasi Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Surakarta sebagai bagian dari pengembangan wisata kesehatan di kota ini. Dengan lokasi yang strategis di pusat kota dan fasilitas yang memadai, RS Bhayangkara diharapkan dapat menjadi pilihan utama bagi masyarakat, baik lokal maupun dari luar kota, dalam mendapatkan layanan medis berkualitas.

Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta, dr. Retno Erawati Wulandari, dan Kabiddokkes Polda Jateng, Kombes Pol. drg. Agustinus M.H.T, melakukan peninjauan langsung ke RS Bhayangkara pada Kamis (22/5/25). Dalam kunjungan tersebut, Respati menyoroti potensi RS Bhayangkara dalam mendukung pemerataan layanan kesehatan di Solo. Dengan adanya 28 rumah sakit di kota ini, pemerintah berupaya untuk mendistribusikan pasien secara merata agar tidak terpusat di satu fasilitas saja, seperti RS Moewardi. Selain itu, layanan poli yang tersedia setelah jam kerja kantor menjadi keunggulan tersendiri bagi RS Bhayangkara dalam melayani masyarakat.

Pengembangan wisata kesehatan di Solo tidak hanya berfokus pada layanan medis modern, tetapi juga memanfaatkan kekayaan budaya dan tradisi lokal. Sebagai contoh, tradisi jamu yang telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Solo dapat diintegrasikan dalam paket wisata kesehatan, menawarkan pengalaman holistik bagi wisatawan yang mencari perawatan dan relaksasi. Dengan pendekatan ini, Solo berpotensi menjadi destinasi unggulan bagi wisatawan domestik maupun mancanegara yang mencari layanan kesehatan berkualitas dengan sentuhan budaya lokal.

Pemerintah Kota Surakarta berkomitmen untuk terus mendukung inisiatif-inisiatif yang mengarah pada pengembangan wisata kesehatan. Dengan sinergi antara fasilitas medis yang mumpuni, kekayaan budaya, dan dukungan pemerintah, Solo siap bersaing dengan destinasi wisata kesehatan lainnya di Indonesia dan Asia Tenggara. Langkah ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan kesehatan, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perekonomian dan citra kota di mata dunia.