31-07-2025
WIB
Agnia Primasasti
20-07-2025
11:15:02 WIBPemerintah Kota Surakarta bekerja sama dengan Bank Indonesia Solo untuk memanfaatkan Limbah Racik Uang Kertas (LRUK) sebagai bahan bakar campuran (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan berita acara pada 15 Juli 2025 di Aula Sabha Widya Sila, BI Solo, disaksikan langsung oleh Wali Kota Surakarta, Respati Ardi.
Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya mewujudkan ekosistem ekonomi sirkular, mengubah limbah padat dari uang tak layak edar menjadi sumber energi ramah lingkungan. LRUK akan dimanfaatkan dalam operasional PLTSa Putri Cempo, yang saat ini mampu mengolah hingga 545 ton sampah per hari untuk menghasilkan 8 MW listrik.
Sebagai langkah awal, program ini akan diuji coba di dua kelurahan, yakni Semanggi dan Mojo, sembari mendorong warga menggunakan QRIS untuk pembayaran retribusi sampah. Langkah ini mendukung percepatan transformasi digital dalam layanan publik dan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah secara bertanggung jawab.
Wali Kota menegaskan pentingnya inovasi pengelolaan sampah sebagai bagian dari visi Solo menuju kota hijau. Ia juga memastikan Pemkot akan memantau langsung efektivitas program dan penerimaan masyarakat.
Meski pasokan LRUK dari BI Solo masih terbatas, kerja sama ini membuka peluang pasokan dari wilayah lain seperti BI Yogyakarta. Di sisi lain, tantangan seperti potensi pencemaran air lindi (tar) dan keberlanjutan penghidupan pemulung tetap menjadi perhatian.
Organisasi seperti WALHI Jawa Tengah menekankan pentingnya partisipasi warga, transparansi, serta pengelolaan limbah B3 yang ketat agar proyek ini tidak menimbulkan dampak lingkungan baru. Beberapa produk samping PLTSa seperti bottom ash dan kondensat juga diupayakan dapat dimanfaatkan untuk produk seperti conblock dan disinfektan.