Tahun 2022 ini, Indonesia secara resmi memegang Presidensi G20 selama setahun penuh, yakni mulai 1 Desember 2021 hingga KTT G20 pada November 2022. Hal itu sekaligus menjadikan Indonesia sebagai negara berkembang pertama yang menjadi tuan rumah G20. Dengan adanya G20, diharapkan mampu mengembalikan kembali keadaan ekonomi dunia kembali stabil. Kerja sama ini terdiri dari 20 negara anggota, yaitu Indonesia, Australia, Argentina, Brazil, Uni Eropa, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Meksiko, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Kanada, China, India, Rusia, Inggris, Arab, Amerika Serikat, dan Korea Selatan.
Pertemuan ini dijadwalkan akan berlangsung sepanjang tahun 2022 ini. Terdapat beberapa Kementerian yang memiliki agendanya masing-masing, yang akan membahas Koordinasi Persiapan Logistik G20 Trade, Investment, and Industry Working Group (TIIWG) dan Ministerial Meeting. TIIWG diadakan sebagai sarana dalam pelaksanaan G20 mendatang. Tujuannya untuk mengadakan kerja sama dalam penetapan kebijakan yang efektif dan sebagai upaya tindakan nyata dari negara anggota G20.
Pada tanggal 30-31 Maret 2022, akan digelar TIIWG untuk meeting yang pertama dan bertempat di Hotel Alila, Solo. Pembahasan berkaitan dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin), meliputi kunjungan museum, pengenalan dan workshop mengenai batik, di De Tjolomadoe. Selain itu, juga keliling kota dengan kereta api uap / bus wisata.
Ditutup dengan makan malam di Puro Mangkunegaran. Kemudian, dilanjutkan dengan pertemuan kedua TIIWG di Kota Solo yang merupakan agenda dari Kemeninves, diantaranya acara makan malam yang lokasinya akan diumumkan dalam waktu dekat, kunjungan situs ke Museum Sangiran, pameran UKM, dan pertunjukan kesenian tradisional.
Selain itu, Kota Solo juga berkesempatan dalam agenda Investment Forum Series I: Transition to Green Economy, yang akan dilaksanakan pada tanggal 13 April 2022 mendatang. Green Economy atau ekonomi hijau berguna untuk menciptakan perekonomian negara yang mengambil fokus perhatian pada keselamatan lingkungan. Lebih spesifiknya, tujuan dari Green Economy adalah melakukan transformasi sistem perekonomian suatu negara menuju perekonomian yang dalam penggunaan gas rumah kaca lebih sedikit serta dengan mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
