Minyak goreng merupakan bahan yang sering dikonsumsi masyarakat. Keberadaannya sangat dibutuhkan dan bahkan menjadi salah satu barang yang harus ada dalam kebutuhan rumah tangga. Untuk itu, Kementerian Perdagangan memberlakukan harga minyak goreng dalam harga satuan Rp14.000 per liter. Tujuannya agar seluruh masyarakat, khususnya masyarakat tidak mampu, bisa ikut merasakan manfaatnya.
Namun, dengan adanya ketetapan ini masyarakat berbondong-bondong untuk membeli minyak goreng. Sehingga mengakibatkan permintaan pembelian minyak goreng semakin meningkat. Sementara, produsen minyak goreng lebih memilih menjualnya ke luar negeri, dikarenakan harga minyak dunia yang melambung tinggi. Akibatnya, permintaan minyak goreng di dalam negeri tidak terpenuhi dan harganya meroket.
Perlu diketahui, bahwa Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng yang tertera dalam Peraturan Kementerian Perdagangan No.6 Tahun 2022, yaitu minyak goreng curah Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.000 sampai Rp14.000 per liter. Seluruh harga yang ditetapkan sudah termasuk Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di dalamnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, Pemerintah Kota Surakarta melalui Dinas Perdagangan Kota Surakarta melakukan upaya dalam mengatasi kelangkaan minyak yang terjadi belakangan ini. Agenda ini dilakukan dengan tajuk untuk mencapai kestabilan harga dan pemenuhan kebutuhan minyak goreng secara merata di kalangan masyarakat.
Percepatan pendistribusian minyak goreng terus dilakukan Dinas Perdagangan Kota Surakarta. Oleh karena itu, disediakan sekitar 350.000 liter minyak goreng dalam Operasi Pasar yang akan dilakukan. Pelaksanaannya dimulai sejak akhir Februari dan masih berlanjut hingga akhir Maret. Adapun lokasi diadakannya Operasi Pasar Minyak Goreng, yaitu bekas SPBU Pasar Jongke (9 Maret 2022), halaman kantor Kecamatan Serengan (16 Maret 2022), dan halaman kantor Kecamatan Pasar Kliwon (23 Maret 2022). Tetapi, pembelian minyak goreng dibatasi sebanyak dua liter saja. Antisipasi ini, merupakan langkah dari Pemkot Solo dalam rangka pemenuhan permintaan minyak goreng yang diperkirakan akan meningkat menjelang ramadhan dan lebaran.
