Pemerintah Kota Surakarta
Menelisik Sejarah Bioskop Solo
  March 15, 2022 10:39

Saat ini salah satu hiburan modern yang banyak diminati masyarakat adalah bioskop. Meski demikian tidak banyak yang tahu bahwa sebelum terbentuk bioskop, perjalanan bioskop dimulai dari gambar sorot pada tahun 1910. Tampilan gambar bergerak tersebut tanpa suara sehingga penyelenggara layar tancap melengkapi dengan iringan suara. 

Pada perkembangannya, layar tancap dilengkapi dengan tenda tidak lagi berada diluar ruang terbuka serta memulai dengan membayar biaya. Tak lama berdiri perusahaan listrik NV Solosche Electriciteit Maatschappij (SEM) menambah andil dalam merebaknya bioskop-bioskop dengan gedung permanen di Kota Solo. Setidaknya muncul bioskop Sriwedari, Nieuw Bioscoop di Pasar Pon, dan Schouwburg Poerbajan atau dikenal sebagai Bioskop Purbayan.

Memasuki tahun 1980, jumlah Gedung bioskop bertambah seperti  Bioskop Star di Widuran, Dhady Theatre dan Ura Patria (UP) Theatre di Pasar Pon, Galaxy Theatre di jalan Perintis Kemerdekaan Purwosari, Solo Theatre di Sriwedari, Nusukan Theatre di Nusukan, Regent Theatre di Jalan Veteran, Golden Theatre di Wingko, Bioskop Trisakti, President Theatre, dan Rama Theatre di Panggung Jebres, serta Bioskop Kartika di Beteng. Cara mempromosikan film yang akan diputar biasanya dengan memajang jadwal serta film yang bakal ditayangkan serta waktunya, ditambah menyebarkan selebaran yang disebarkan di kawasan padat penduduk.

Memasuki tahun 1990, Solo dimasuki perusahaan bioskop besar seperti Atrium 21. Bedanya dengan bioskop tradisional jaringan bioskop nasional ini dilengkapi fasilitas penunjang serta layanan lebih nyaman seperti kursi lebih empuk, ber AC, film lebih terbaru dan lainnya. Sayangnya, tahun 1998 terjadi kerusuhan dan bioskop modern tersebut menjadi sasaran. Menjelang akhir 1999, marak penjualan dan persewaan VCD serta DVD film dan faktor itu makin membuat kondisi perbioskopan di Solo makin terpuruk. Satu persatu, bioskop pun menutup layanan pemutaran film.

Kini sudah tidak ada lagi bioskop yang berdiri sendiri tidak menginduk ke mall. Bioskop yang berada di mall juga merupakan bioskop jaringan nasional seperti Cinema XXI di Paragon Mall dan Solo Grand Mall maupun XXI di Solo Square. Kembali hidupnya bioskop juga dipengaruhi era VCD dan DVD sudah tak lagi diminati masyarakat. Diperkirakan kepingan VCD dan DVD tak lagi diminati dikarenakan mudahnya akses internet dan penggunaan teknologi informasi.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

425,383

Visitors total

330,699

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta