
Pernahkan kamu melewati Tugu Pemandengan yang ada di Kota Solo? Tugu yang terletak persis di depan Balaikota ini ternyata memiliki sejarah yang patut untuk diulik loh. Konon katanya tugu ini merupakan bukti sejarah nyata dari masa pemerintahan Kerajaan Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Tugu ini memiliki tinggi sekitar tiga meter dan berbentuk segi empat dengan empat lentera yang mengarah ke berbagai arah. Tugu yang terletak di dekat Pasar Gede tersebut merupakan sebuah bangungan peninggalan raja Keraton Kasunanan Surakarta pada masa pemerintahan Pakubuwono (PB) VI hingga PB X. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa tugu ini sebagai tanda perpindahan keraton dari Kartasura ke Surakarta pada masa pemerintahan Pakubuwono II.
Tidak ada yang menyebutkan dengan pasti kapan Tugu Pemandengan ini dibangun. Sejarawan dan budayawan Kota Solo, Mufti Raharjo menyebutkan bahwa tugu ini diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Pakubuwono IV. Yang pada masa itu tugu ini dikenal sebagai tugu titik nol Kota Solo.
Tugu Pemandengan berfungsi sebagai titik fokus pandangan Sri Sunan ketika beliau lenggah sinewaka di tempat yang ditinggikan di bangsal pagelaran. Konon tugu ini mampu memfokuskan pandangan pada pemandengan terutama pada bagian puncaknya, dan dipercaya sebagai salah satu sarana meditasi yang sangat kuat bagi Sri Sunan. Selain itu ada yang menyebutkan bahwa tugu ini juga dipakai sebagai titik pandang raja terhadap pusat Pemerintahan Belanda yang dahulu berada di Balai Kota Solo sekarang.
Kini Tugu Pemandengan masih tetap terjaga kelestarianya hingga sekarang. Dan tugu ini telah ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya (BCB) di Kota Solo. Kini tugu ini beralih fungsi sebagai salah satu objek wisata di Kota Solo yang patut untuk dikunjungi.