Kota Solo memiliki beragam kampung dengan segala keunikannya. Salah satunya ada pada Jayengan Kampung Permata (JKP), yang lokasinya tepat berada di Jalan Gatot Subroto, Kelurahan Jayengan, Kecamatan Serengan. Jaraknya sekitar 1,5 kilometer dari Kampung Batik Kauman. Disini, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan batu permata yang terpajang di ruko-ruko sepanjang kampung.
Sudah lama, yaitu pada awal abad ke-19, kampung ini menjadi tempat tinggal orang-orang yang berasal dari Suku Banjar, Martapura, Kalimantan Selatan. Mulanya, mereka datang ke Kota Solo untuk menawarkan batu mulia, seperti intan dan berlian kepada raja yang memerintah pada saat itu, yakni Sri Susuhunan Paku Buwono X dan para kerabat keraton. Seiring berjalannya waktu, dagangan mereka mulai diminati bangsawan dan saudagar lain. Sehingga, mulai dari situlah, mereka berkeinginan untuk menjual berbagai perhiasan khas Kalimantan di Kota Solo.
Antusiasme kerabat keraton dan warga sekitar terhadap perhiasan yang mereka bawa, sampai terdengar ke Sri Susuhunan Paku Buwono X. Pada akhirnya, Raja memberikan sebuah lahan kosong untuk dijadikan tempat tinggal dan tempat usaha bagi para pedagang dari Banjar tersebut. Raja memberikan lokasi berdekatan dengan keraton, tujuannya jika sewaktu-waktu keraton membutuhkan jasa mereka, lebih mudah melakukan koordinasi.
Para pengrajin tersebut memperoleh keterampilan mengasah batu mulia dari nenek moyang mereka. Proses produksinya pun masih manual dan terbatas. Dahulu, metode penjualannya juga dilakukan secara gethok tular atau dari mulut ke mulut. Belum ada galeri khusus yang bisa dipergunakan untuk menggelar dagangannya. Kini, setelah terbentuk Forum JKP, yang dikembangkan bersama akademisi UNS dan UMS, telah membangun gedung dua lantai yang akan dimanfaatkan sebagai showroom. Lantai pertama, berupa galeri yang rencananya akan digunakan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan jual-beli permata karya pengrajin asal Jayengan. Di dalamnya juga akan disediakan stand-stand makanan, sehingga pembeli dapat melakukan transaksi sembari menikmati berbagai kuliner khas Kota Solo. Lantai kedua, berupa ruangan produksi. Pengunjung diperbolehkan melihat dan mengamati bagaimana proses pengolahan batu mulia hingga menjadi perhiasan siap pakai.
Adanya Forum JKP mampu mengubah Jayengan menjadi kampung kreatif. Inisiasi tersebut diyakini mampu menarik minat wisatawan untuk datang ke Kota Solo. Kampung permata yang diresmikan pada Oktober 2015 ini dapat menambah deretan ikon menarik Kota Solo yang wajib dikunjungi. Yuk, jalan-jalan ke Solo!
