Virus cacar monyet (monkeypox) saat ini sangat meresahkan dunia. Dikutip dari data WHO per akhir Juli, virus cacar monyet saat ini telah dikonfirmasi di 83 negara, dengan jumlah kasus yang mencapai 23.351 kasus. Karena hal ini, WHO pun memutuskan untuk menetapkan virus cacar monyet sebagai darurat kesehatan global pada bulan Juli kemarin.
Sementara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan hingga saat ini belum ditemukan adanya kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di tanah air. Sepuluh kasus terduga cacar monyet yang sebelumnya ditemukan, bisa dipastikan negatif setelah para pasien menjalani tes usap Polymerase Chain Reaction (PCR).
Untuk mengantisipasi masuk dan menyebarnya cacar monyet di Indonesia, Kemenkes melakukan berbagai upaya, diantaranya memperkuat pemeriksaan surveilans (pengamatan secara intens) di pintu masuk negara baik melalui jalur darat, laut maupun udara. Selain itu, untuk menindaklanjuti penetapan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global oleh WHO, Kemenkes meminta seluruh dinas kesehatan dan juga berbagai fasilitas kesehatan di tanah air untuk meningkatkan penuh kewaspadaan.
Selain Kemenkes, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) juga telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) monkeypox guna mengantisipasi sekaligus memantau perkembangan wabah penyakit ini di Indonesia. Nantinya, satgas cacar monyet PB IDI akan membentuk sejumlah divisi yang bertugas untuk mengumpulkan informasi hingga mengedukasi masyarakat terkait wabah cacar monyet.
Meskipun virus cacar monyet ini belum terkonfirmasi ada di Indonesia, ada baiknya kita lebih meningkatkan kewaspadaan agar bisa menjaga kesehatan diri sendiri dan juga orang orang terdekat. Menyusul dideklarasikannya cacar monyet sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian Internasional. Mari cegah penyebaran virus cacar monyet mulai dengan hal hal kecil, misalnya dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.