Stunting menjadi salah satu permasalahan yang mayoritas dialami masyarakat Indonesia, khususnya pada anak-anak. Stunting sendiri adalah kondisi tubuh ketika tumbuh tidak sesuai dengan anak seusianya. Kasus ini ditandai dengan tinggi badan anak lebih rendah atau pendek (kerdil). Namun, beberapa masyarakat Indonesia masih menganggap kondisi ini merupakan keturunan atau akibat genetik. Sebenarnya, stunting bisa dicegah dengan penanganan dan upaya pencegahan yang tepat.

Adapun untuk mencegah terjadinya stunting, dapat dilakukan dengan senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Diantaranya selalu menjaga kebersihan lingkungan. Selain itu, konsumsi makanan bergizi juga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan anak. Hal ini bisa diimbangi dengan memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh, antara lain karbohidrat, protein, mineral, vitamin. Konsumsi makanan bergizi juga diperlukan bagi ibu hamil, agar bisa memberikan gizi lengkap pada bayi yang dikandungnya.

Tak hanya itu saja, pemberian ASI eksklusif juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak. Sebab, ASI mengandung enzim-enzim yang mudah dicerna dan diserap oleh bayi. Dengan demikian, sangat dianjurkan untuk memberikan ASI eksklusif dalam masa emas dua tahun pertama kehidupan seorang anak. 

Berdasarkan data yang ada dalam masyarakat, anak yang intens mendapatkan ASI dari ibunya akan memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat. Sehingga, ia tidak akan gampang terserang penyakit. Selain itu, dengan pemberian ASI eksklusif, maka akan terpenuhi pula kebutuhan fisis-biomedis (asuh), kebutuhan kasih sayang/emosi (asih), maupun kebutuhan akan stimulasi (asah).

Maka, para orang tua dan calon orang tua diimbau untuk memperhatikan setiap makanan yang dikonsumsinya. Apabila, telah terpenuhi dengan gizi dan nutrisi yang seimbang, kasus stunting pun bisa dicegah. Dengan demikian, dapat menghasilkan calon penerus bangsa yang berkualitas. Yuk, bersama cegah stunting!