Pemerintah Kota Surakarta
Menilik Asal Mula Berdirinya Monumen Pers Nasional
  September 5, 2022 12:45

Monumen Pers Nasional atau yang dulu dikenal dengan nama Societeit Sasana Soeka merupakan sebuah gedung yang berlokasi di depan bundaran Jalan Gajah Mada dan Jalan Yosodipuro, Solo. Museum sejarah yang kini berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia ini merupakan salah satu warisan cagar budaya yang ada di Kota Solo, terutama bagi sejarah perkembangan pers nasional di Indonesia.

 

Menilik lebih jauh ke belakang, monumen ini dulunya dibangun pada tahun 1918 atas perintah dari KGPAA Mangkunegara VII, Pangeran Adipati Aryo Prangwedana, sebagai sebuah balai perkumpulan dan ruang pertemuan. Meskipun baru dibangun tahun 1918, tetapi rancangan gambar gedung Monumen Pers ini telah diberikan kepada Mangkunegara VII sejak tahun 1917. Bangunan Monumen Pers dirancang oleh seorang arsitek asal Wonosobo yang bernama, Mas Aboekasan Atmodirono. 

 

Keunikan gedung Monumen Pers karya Aboekasan Atmodirono ini terlihat dari gaya arsitekturnya yang memadukan kekhasan Hindu-Budha dengan kolonial pada masa tersebut. Ciri khas Hindu-Budha tampak dari beberapa ornamen yang menyerupai stupa di bagian atap, wajah bangunan bertingkat yang menyerupai candi, serta dinding gedung yang terbuat dari batu andesit. Sedangkan, ciri kolonial terlihat dari adanya pilar besar serta jendela dan pintu yang lebar. 

 

Pada tahun 1933, gedung ini menjadi saksi atas terbentuknya radio publik pertama yang dioperasikan oleh pribumi Indonesia, yakni Solosche Radio Vereeniging. Lalu, tahun 1937, Solosche Radio Vereeniging diperkirakan menyiarkan musik gamelan secara langsung dari Solo untuk mengiringi Putri Mangkunegoro VII, Gusti Nurul, yang tengah menarikan tari Bedhaya Srimpi di Istana Kerajaan Belanda di Den Haag. 

 

Terhitung setelahnya, gedung ini beberapa kali telah beralih fungsi. Ketika masa pendudukan Jepang, gedung ini dijadikan sebagai klinik perawatan tentara dan kemudian pada masa revolusi nasional menjadi kantor Palang Merah Indonesia.  

 

Pada 9 Februari 1946 terbentuk Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di gedung Monumen Pers. Tepat 10 tahun setelahnya, di tahun 1956 beberapa wartawan kenamaan Indonesia menyarankan agar mendirikan sebuah yayasan yang menaungi pers nasional. Yayasan ini kemudian baru diresmikan pada 22 Mei 1956 dengan sebagian besar koleksi museum merupakan hasil sumbangan dari Soedarjo Tjokrosisworo.

 

Nama Monumen Pers Nasional sendiri, ditetapkan pada tahun 1973 dan kemudian lahan serta bangunan gedung Monumen Pers disumbangkan kepada pemerintah di tahun 1977. Monumen ini kemudian dibuka secara resmi oleh Presiden Soeharto pada 9 Februari 1978. Bagi kamu yang hobi mengunjungi wisata sejarah, jangan lupa mampir ke Museum Pers Nasional ya!

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

0

Visitors today

0

Visits total

425,383

Visitors total

330,699

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta