
Pemerintah Kota Surakarta yang terdiri dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) bersama dengan anggota TNI/Polri, DPRD Surakarta, organisasi kemasyarakatan (Ormas), dan masyarakat, ikut serta dalam kegiatan bersih-bersih di Taman Sriwedari. Kegiatan tersebut berlangsung pada hari Minggu (6/11).
Turut hadir Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming, beserta Wakil Walikota Surakarta Teguh Prakosa dalam memimpin pelaksanaan kegiatan Handarbeni Ngopeni Taman Sriwedari. Adapun, kegiatan itu merupakan bagian dari upaya Pemerintah bersama masyarakat untuk menunjukkan kepemilikan atas Taman Sriwedari sebagai ikon budaya dan kesenian Kota Solo.
Dahulu, lokasi ini dijadikan Taman Hiburan Rakyat (THR). Yangmana dijadikan masyarakat Solo untuk menghabiskan waktu liburan dengan berbagai pertunjukkan seni yang ditampilkan. Tetapi, untuk saat ini Taman Sriwedari telah tutup permanen.
Kerja bakti diawali apel bersama di halaman Gedung Graha Wisata Niaga yang dipimpin Wakil Walikota. Sedikitnya 1.500 aparat gabungan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkot Surakarta, anggota TNI-Polri, dan komunitas masyarakat mengikuti kegiatan bersih-bersih di area Taman Sriwedari. Para peserta menyebar ke berbagai sudut kawasan Sriwedari. Ada yang menebang pohon, membabat rumput, bahkan ada satu alat berat yang dikerahkan untuk merobohkan bangunan bekas warung.
Walikota Surakarta mengatakan, melalui kegiatan bersih-bersih itu pemerintah ingin memperlihatkan keseriusan dalam menyelesaikan kasus sengketa Sriwedari. “Kami ingin menunjukkan ke warga bahwa pemerintah serius dalam penanganan Sriwedari. Tahun depan, tak cantolke dana untuk pemeliharaan. Proses hukum jalan, pengembangan juga jalan. Ini milik kita dan prosesnya berjalan,” paparnya.
Sementara itu Wakil Walikota juga memberi sedikit pesan kepada tamu undangan yang hadir, agar semua pihak mau merawat lingkungan Taman Sriwedari maupun Kota Surakarta. Selain itu, beliau berharap kedepannya semoga acara bersih-bersih ini bisa terus berlanjut
“Kita sebagai warga Solo harus Handarbeni Ngopeni, yang memiliki arti harus merasa memiliki serta merawat Taman Sriwedari maupun Kota Solo. Karena ini merupakan rangkaian kegiatan kebijakan Walikota Surakarta. Semoga bulan-bulan depan Per Kecamatan bisa mengadakan acara-acara seperti ini.” tuturnya.
Dengan adanya kegiatan ini, dapat menumbuhkan rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan kepada masyarakat Kota Solo. Utamanya untuk pelestarian Taman Sriwedari yang merupakan salah satu cagar budaya yang dimiliki Kota Solo. Seluruh elemen masyarakat diharapkan mampu berperan serta untuk mewujudkan keasrian kota ini. Yuk, bersama lindungi dan jaga tempat-tempat bersejarah di kota Solo!