Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming beserta Gubernur Provinsi Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadiri acara pelepasan pengiriman produk Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) Surakarta siap Ekspor ke Perancis, pada hari Rabu (9/11/22). Gelaran acara tersebut berlangsung di Solo Techno Park.
Dalam acara ini Ganjar Pranowo memberikan pesan kepada masyarakat atau pengusaha UMKM di Kota Solo, bahwasanya mereka harus memiliki keberanian untuk mencoba dalam mendirikan dan membuka usaha sendiri. Nanti, akan ada pengelolaan untuk dapat mengekspor produk UMKM ke luar negeri. Selain itu, beliau berharap semoga kedepannya di negara luar, masyarakat bisa berkesempatan membuka toko yang sebanyak-banyaknya.
“Kita jangan hanya memamerkan saja, kita harus berani berjualan. Karena saya meyakini polanya tidak sekadar pameran tapi harus jualan. Harapannya kedepan kita bisa membuka toko Indonesia sebanyak-banyaknya. Jadi jika produk itu laku warga negara lain mengetahui dimana produk itu, harus didapatkan karena itu adalah sebagian cara kita mengerahkan UMKM di Jawa Tengah maupun daerah lain.” pesan Ganjar.
Beliau juga menambahkan, bahwa untuk pendanaan pembiayaan tidak usah risau karena sekarang ada bermacam-macam Kredit Usaha Rakyat (KUR).
“Pendanaan pembiayaannya kan sudah banyak KUR. Kalau di Jawa Tengah Bank Jateng. Mengapa kita bikin Kredit Mitra Jateng 25, Kredit Millennial ini kita pakai untuk menyikapi keadaan ekonomi kita pasca pandemi,” imbuhnya.
UMKM Jateng ini merupakan serangkaian acara dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Pemerintah Kota Surakarta, Bank Jateng dan Universitas Sebelas Maret. Acara ini bertemakan “Dari Expo menjadi Ekspor.” Yangmana tujuannya untuk memperkenalkan, khususnya Produk UMKM Jawa Tengah ke Negara Perancis.
Acara ditutup dengan pemecahan kendi yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah dan Walikota Surakarta. Ini merupakan simbolis dan menjadi pertanda bahwa produk UMKM resmi diberangkatkan ke Perancis.
Tentunya ini menjadi kabar baik untuk para pelaku UMKM. Sebab, dengan adanya peluang bisnis ke luar negeri, maka permintaan produksi barang pun akan meningkat. Dampaknya akan berpengaruh terhadap banyaknya lowongan kerja yang dibutuhkan. Sehingga, hal ini dapat mengurangi angka pengangguran. Tak hanya itu saja, dengan mengekspor produk ke luar negeri, maka akan menambah uang masuk ke Indonesia, yang artinya dapat menambah devisa negara.
