Mobilitas memanglah menjadi kebutuhan hidup manusia setiap harinya. Dalam memudahkan melakukan mobilitas maka digunakanlah kendaraan bermotor. Sehingga lalu lalang kendaraan bermotor menjadi pemandangan yang setiap harinya terlihat.
Sejalan dengan mobilitas yang dilakukan, jumlah kendaraan bermotor berbahan bakar minyak di Kota Solo mengalami pertumbuhan yang pesat. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Tengah, pertumbuhan kendaraan bermotor berbahan bakar minyak di Solo pada tahun 2020 – 2021 mencapai 180.000 unit. Pertumbuhan inipun berdampak pada kepadatan lalu lintas di Kota Solo. Pada pagi hari di jam dimulainya aktivitas dan sore hari di jam berakhirnya aktivitas luar seringkali terjadi kemacetan dan hal ini pun menyebabkan polusi udara.
Polusi udara ini menjadi salah satu isu pencemaran lingkungan yang harus diperhatikan, karena dapat berpengaruh bagi kesehatan masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi polusi udara adalah dengan menganjurkan masyarakat menggunakan kendaraan listrik.
Kendaraan listrik dapat meningkatkan kualitas udara karena menggunakan energi lebih bersih dan ramah lingkungan, sehingga dapat mengurangi polusi udara. Selain itu dari sisi pengembangan teknologi, kendaraan listrik dapat mendorong inovasi dalam industri teknologi, rekayasa, dan manufaktur lokal. Kendaraan listrik inipun diharapkan dapat menjadi produk nasional dan basis ekspor kendaraan bermotor
Keunggulan kendaraan listrik lainnya menurut Menteri Perhubungan Budi Karya, yaitu penggunaan kendaraan listrik dapat menghemat energi dan menghemat pengeluaran biaya operasional, baik pengeluaran secara individu ataupun pengeluaran daerah dan negara. Lebih lanjut lagi, menurut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril, biaya operasional kendaraan listrik untuk jarak 10 km hanya membutuhkan Rp1.100,-. Yang mana biaya tersebut lebih murah dibanding pengeluaran mobil berbahan bakar minyak di jarak yang sama, yaitu sebesar Rp9.000,-.
Anjuran penggunaan kendaraan listrik ini pun juga didukung oleh potensi yang dimiliki Indonesia untuk membangun dan mengembangkan kendaraan listrik. Menurut Presiden Joko Widodo, 60% komponen kendaraan listrik kuncinya terletak pada baterainya. Komponen utama kendaraan listrik itu pun dapat dipenuhi oleh Indonesia, karena Indonesia sendiri sebagai pemilik cadangan nikel terbesar di dunia dan memiliki cadangan bahan baku primer lainnya seperti cobalt, mangan, dan aluminium.
Mobil listrik saat ini pun sudah terdapat di Kota Solo. Kita dapat menikmati moda transportasi ini untuk berkeliling kota Solo hanya dengan membayar Rp20.000,- per orang selama 3 jam perjalanan. Sambil menikmati tiga tempat wisata di Solo, kita juga telah berperan dalam mendukung program Pemerintah dalam penggunaan kendaraan listrik.
