Pemerintah Kota Surakarta
Etika Berkomunikasi dengan Teman Tuna Wicara
  December 26, 2022 09:15

Tuna wicara merupakan suatu kelainan fisik di mana seseorang memiliki gangguan dalam berbicara. Tuna wicara biasanya diikuti dengan kelainan lainnya, yaitu tuna rungu atau tuli, sehingga untuk berkomunikasi biasanya menggunakan cara komunikasi khusu, yaitu menggunakan bahasa isyarat. Oleh karena itu, jika Anda akan berkomunikasi dengan teman tuna wicara, tidaklah bisa secara asal-asalan atau terdapat etika berkomunikasi yang harus diterapkan. Berikut terdapat etika berkomunikasi yang dapat Anda terapkan ketika berbicara dengan teman tuna wicara.

 

Sentuh, salam, sapa

Jika ingin berkomunikasi dengan teman tuna wicara, maka Anda perlu mendapatkan perhatiannya terlebih dahulu. Sentuh, salam, sapa dapat menjadi cara untuk mendapatkan perhatiannya. Anda dapat menyentuh pundak atau melambaikan tangan sebagai isyarat bahwa Anda ingin berkomunikasi dengan teman tuna wicara Anda.

 

Sejajarkan posisi wajah dan lakukan kontak mata

Saat berkomunikasi dengan teman tuli wicara, sejajarkan posisi wajah Anda dengan dirinya. Pastikan posisi wajah Anda tidak terlalu dekat dengannya, agar segala mimik dan gestur Anda dapat terlihat jelas. Kemudian fokuskan diri Anda hanya pada teman tuli wicara, jangan mengarahkan wajah Anda pada penerjemah dan jangan lepaskan kontak mata. Selain itu pastikan bahwa lokasi berkomunikasi cukup terang.

 

Komunikasikan dengan gerakan bibir yang jelas

Selama berkomunikasi, pastikan gerak bibir Anda tidak terlalu kecil atau terlalu besar, agar gerak bibir Anda dapat terbaca dengan mudah. Lantangkan suara dengan jelas, tidak dengan teriak ataupun bisik-bisik, tidak juga secara cepat ataupun pelan-pelan, berbicaralah dengan normal.

 

Gunakan mimik/gestur/ekspresi/bahasa tubuh

Mimik atau ekspresi wajah bisa membuat teman tuna wicara lebih memahami pembicaran. Sehingga selama berkomunikasi Anda, dapat memainkan ekspresi wajah Anda, seperti ekspresi saat bersemangat, senang, sedih, marah, dan yang lainnya., Selain itu, bahasa tubuh atau gerakan tubuh juga dapat memperjelas apa yang sedang Anda sampaikan. 

 

Siapkan alat tulis

Jika teman tuna wicara kurang bisa memahami apa yang sedang Anda sampaikan, maka Anda dapat menyampaikan pembahasan melalui tulisan. Sehingga penting bagi Anda untuk menyiapkan alat tulis selama Anda berkomunikasi agar tidak terjadi miskomunikasi.

 

Lepaskan media penghalang

Selama berkomunikasi, lepaskan segala media penghalang yang terindikasi dapat menghalangi komunikasi, seperti masker, kacamata hitam, atau benda lainnya. Karena benda tersebut dapat menutupi gerakan bibir dan juga ekspresi dari Anda, yang mana akan mempersulit teman tuna wicara memahami apa yang sedang Anda sampaikan.

 

Sediakan penerjemah jika diperlukan

Anda dapat membawa penerjemah jika memang diperlukan, terutama di acara formal. Dengan adanya penerjemah maka akan membantu Anda dan yang lainnya berkomunikasi dengan teman tuna wicara dan pesan pun akan dapat tersampaikan dengan baik.

 

Berkomunikasi dengan disabilitas, terutama teman tuna wicara memang memiliki tantangan tersendiri, tetapi itu bukanlah hal yang sulit. Anda cukup mempelajari etika atau caranya saja. Jadi, ayo kita pelajari bagaimana etika berbicara dengan teman tuna wicara, agar teman tuna wicara dapat nyaman berbicara dengan kita dan tidak merasa terasingkan. Tetapi jika Anda harus berkomunikasi dengan teman tuna wicara secara rutin, sebaiknya Anda mempelajari bahasa isyarat agar komunikasi dapat dilakukan dengan mudah dan pesan pembicaraan pun dapat tersampaikan dengan baik.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

3

Visitors today

2

Visits total

425,860

Visitors total

330,982

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta