Laweyan merupakan salah satu kecamatan di Kota Surakarta yang terletak di barat Kota Surakarta. Kecamatan dengan luas 863,86 hektare ini terdiri dari 11 kelurahan, yaitu kelurahan Bumi, Jajar, Karangasem, Kerten, Laweyan, Pajang, Panularan, Penumping, Purwosari, Sondakan, dan Sriwedari.
Kecamatan Laweyan terkenal karena penduduknya yang sebagian besar menjadi produsen dan pedagang batik sejak dulu sampai sekarang. Industri batik tulis warna alami di Laweyan sudah ada sejak masa pemerintahan Keraton Pajang yaitu di abad 14 Masehi. Sedangkan teknik batik cap mulai ditemukan pada tahun 1900-an. Pada masa penjajahan, saudagar batik di Laweyan mendapatkan tekanan dari Belanda. Hingga akhirnya pada tahun 1911, salah satu saudagar batik, yaitu Kyai Haji Samanhudi membentuk Sarekat Dagang Islam (SDI). SDI merupakan asosiasi dagang untuk melindungi para produsen dan pedagang pribumi.
Pada tahun 2005 dibentuklah Kampoeng Batik Laweyan sebagai kawasan sentra industri batik yang unik, artistik, dan bersejarah. Industri batik di Kampoeng Batik Laweyan tidak hanya terhenti pada produksi batik saja, melainkan juga dikembangkan menjadi kawasan wisata terpadu.
Di bawah Forum Pengembangan Kampoeng Batik Laweyan (FPKBL), Kampoeng Batik Laweyan pun bergerak menjadi klaster wisata. Berbagai wisata pun ditawarkan oleh Kampoeng Batik Laweyan, seperti wisata belanja, industri, cagar budaya, sejarah, edukasi, dan kuliner. Adanya artefak kejayaan industri batik membuat Kampoeng Batik Laweyan memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan, akademisi maupun kru media domestik dan internasional. Bangunan kuno nan artistik pun masih banyak ditemui di Kampoeng Batik Laweyan.
Di Kampoeng Batik Laweyan terdapat puluhan Gerai Batik Laweyan yang tersebar di seluruh penjuru yang begitu memanjakan mata. Di sini, wisatawan tak hanya bisa berbelanja batik saja, melainkan juga bisa melihat secara langsung proses pembuatan batik di berbagai industri batik, baik batik tulis, cap, dan printing. Paket kursus batik pun juga ditawarkan bagi wisatawan yang tertarik untuk mencoba membuat batik. Bagi yang mengikuti kursus batik, hasil karya membatik bisa langsung dibawa pulang.
Jika berkunjung ke Kampoeng Batik Laweyan belum lengkap jika belum menjelajah wisata kulinernya. Berbagai kue atau masakan tradisional khas Solo, seperti kue ledre atau kue apem bisa ditemukan di berbagai penjuru Kampoeng Batik Laweyan. Fasilitas lain pun juga ditawarkan oleh Kampoeng Batik Laweyan, seperti penginapan dan kemudahan moda transportasi. Jadi wisatawan tak perlu khawatir jika ingin menginap di Kampoeng Batik Laweyan. Kampoeng Batik Laweyan, the central batik and heritage of Java!
