Sejumlah santri tampak berziarah, duduk bersila. Dengan khusyuk mereka membacakan doa-doa di depan makam tokoh-tokoh Islam di Kompleks Masjid Ar Riyadh, Solo. Siapa sesungguhnya tokoh-tokoh itu? Mari kita telusuri kisah-kisah menarik mengenai tokoh-tokoh tersebut.
Sudah menjadi tradisi tahunan, haul atau peringatan hari wafatnya Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi selalu dipenuhi jemaah yang datang di Kompleks Masjid Ar Riyadh di Jalan Kapten Mulyadi, Solo. Membludaknya kehadiran jemaah dari berbagai wilayah di nusantara bahkan dari luar negeri, menjadi tanda besarnya rasa hormat jemaah terhadap ketokohan beliau.
Acara yang biasanya berlangsung setiap Bulan November itu juga mengundang ramainya tingkat hunian di Kota Solo. Karena biasanya panitia penyelenggara memulai rangkaian cara beberapa hari sebelumnya. Ruas Jalan Kapten Mulyadi penuh sesak dengan kehadiran ribuan jemaah dari berbagai daerah itu.
Tidak hanya tamu-tamu jemaah dari Solo dan sekitarnya, namun juga banyak jemaah dari Sumatera dan Kalimantan. Sementara tamu dari luar negeri datang dari Yaman, Dubai, Malaysia, Singapura hingga Afrika.
Nggak ada salahnya kita mencoba mengenal sosok Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi ini. Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi ini adalah kakek dari Habib Anis Al-Habsyi. Beliau adalah sosok muallif (pengarang) kitab maulid Simtudduror.
Setiap acara haul, acara digelar di kompleks Masjid Ar Riyadh, menjadi agenda rutin setiap tahun. Masjid Ar-Riyadh hanyalah masjid kecil di Jalan Kapten Mulyadi, Solo. Meski kecil, masjid ini memiliki nilai yang agung bagi para peserta haul. Terdapat tiga makam di Masjid Riyadh, yakni makam Habib Alwi bin Ali, Habib Ahmad bin Alwi dan Habib Anis bin Alwi.
Ketiganya merupakan keturunan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Ayah Habib Ali merupakan mufti di Kota Makkah, Arab Saudi. Nama Habib Ali dikenal tak hanya di Indonesia, namun sampai di berbagai negara.
Pada momen haul, bisa dipastikan wilayah Solo bagian selatan ini dibanjiri ribuan umat. Jalan-jalan penuh sesak karena begitu banyaknya jemaah yang mengikuti acara haul tersebut. Penutupan jalan selalu dilakukan guna menampung ribuan jemaah yang memadati ruas Jalan Kapten Mulyadi dan sekitarnya.
Bahkan kantong-kantong selalu disiapkan untuk menampung ribuan kendaraan dan bus pengantar jemaah. Alun-alun Kidul, Alun-alun Utara dan Benteng Vastenburg menjadi areal parkir yang disiapkan oleh Pemkot Surakarta.
Di dalam kompleks Masjid Ar Riyadh terdapat tiga makam. Ketiga makam tersebut merupakan makam Habib Alwi bin Ali, Habib Ahmad bin Ali, dan Habib Anis bin Alwi. Mereka adalah keturunan Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi.
Acara haul tersebut menjadi bagian keunikan wisata religi yang ada di Kota Solo. Haul Habib Ali memang menjadi magnet yang luar biasa bagi ribuan jemaah dari berbagai negara, meskipun makam Al Habib Ali bin Muhammad Al Habsyi berada di Hadramaut, Yaman. Haul di Solo pada awalnya dilakukan oleh Habib Alwi, selaku putra Habib Ali, untuk memperingati kematian ayahnya. Al Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi lahir di Hadramaut, Yaman, pada hari Jumat, 24 Syawal 1259 H. Hingga saat ini, haul di Solo menjadi acara yang paling ditunggu-tunggu ribuan jemaah dari berbagai daerah dan belahan dunia.
