Pemerintah Kota Surakarta
Menyusuri Kisah Kreteg Gantung. Perannya Sangat Vital Mendukung Perdagangan Hingga ke Pasar Gede Melalui Jalur Transportasi Sungai
  May 21, 2023 10:15

Peran Kali Pepe pada zaman dahulu benar-benar menjadi jalur transportasi air yang sangat bermanfaat untuk memajukan perdagangan. Jalur transportasi yang sangat vital tersebut dimanfaatkan oleh perahu-perahu pengangkut berbagai komoditas hasil bumi dan lainnya masuk ke wilayah Solo.

 

Salah satu wilayah perdagangan yang berada di sekitar alur Kali Pepe adalah kawasan Pasar Gede. Tak jauh dari wilayah Pasar Gede, pernah dibangun Bandar Pecinan yaitu di sekitar Jembatan Pasar Gede. Bandar atau dermaga tersebut berfungsi sebagai tempat berlabuhnya perahu-perahu kecil dari bandar besar di Sungai Bengawan Solo.

 

Menuju ke wilayah Pasar Gede atau kawasan Sudiroprajan, perah-perahu tersebut melintas di kawasan Lodji Wetan melewati Kreteg Gantung (Jembatan Gantung). Kreteg tersebut hingga kini jejaknya masih bisa dilihat dan berada di Jalan Kapten Mulyadi. Meskipun fungsinya tak lagi seperti kreteg gantung pada zaman dahulu, namun bagi warga Solo, masih menamai lokasi tersebut sebagai Kreteg Gantung. Jembatan ini berada di sisi timur Jembatan Pasar Gede.

 

Di sekitar kawasan Kreteg Gantung, khususnya sisi utara masih banyak berdiri bangunan-bangunan bergaya arsitektur Tionghoa. Tidak heran, sebab kawasan tersebut memang dikenal sebagai kawasan Pecinan, yaitu kawasan Balong dan Ketandan. Sementara di sisi selatan, banyak berdiri bangunan bergaya Eropa.

 

Pada masa kejayaan jalur transportasi air di Kali Pepe, Kreteg Gantung masih berfungsi sebagai jembatan yang bisa membuka dan menutup bila ada perahu yang lewat di bawahnya. Kreteg Gantung di kawasan Lodji Wetan ini berperan besar dalam melancarkan perdagangan. Dengan fungsi buka dan tutup, memudahkan perahu-perahu bisa melintasi Kali Pepe dengan membawa berbagai komoditas untuk diperdagangkan.

 

Perdagangan melalui jalur sungai memang pernah mengalami masa keemasan. Setidaknya sejak era Kerajaan Pajang (1568 M) hingga pindahnya Keraton Kartasura ke Keraton Surakarta tahun 1745, transportasi air masih menjadi andalan. Mengingat tipologi Solo sebagai kota perdagangan, maka nafas masyarakat kotanya pun juga banyak yang memilih berdagang.

 

Keberadaan Kali Pepe sebagai salah satu jalur transportasi air yang cukup sibuk, terlihat dari banyaknya bangunan yang mengadap ke arah sungai. Hal itu menjadi salah satu bukti, bahwa sungai atau kali menjadi sentra mata pencaharian. Sepanjang jalur sungai menjadi hidup karena transaksi dagang terbentuk dengan sendirinya.

 

Maka fungsi sungai sebagai jalur transportasi masih terus dipelihara dan mendapat perhatian. Sejak pemerintahan Pakubuwono II, yang memilih pindah dari Kartasura ke Desa Sala dan membangun Keraton Surakarta Hadiningrat, jalur air sangat membantu perdagangan dan menghidupkan perekonomian warga.

 

Namun seiring waktu, fungsi sungai menjadi tergerus, seiring dengan semakin banyaknya jembatan dan perbaikan jalan. Akses perdagangan lambat laun memilih jalan darat dan pelan-pelan meninggalkan fungsi sungai sebagai jalur transportasi. Mobilitas darat semakin berkembang dan sungai semakin tidak diperhatikan lagi.

 

Hingga saat ini, hanya beberapa sungai yang masih tersisa dan meninggalkan kisah-kisah sejarah. Aliran sungai atau kali di Kota Solo, yang sudah ditutup oleh jalan, di antaranya Kali Larangan. Pesatnya teknologi menciptakan semakin banyak moda transportasi darat yang membutuhkan akses jalan darat. Maka peran dan fungsi sungai sebagai sarana vital transportasi semakin ditinggalkan.

 

Rumah-rumah tidak lagi menjadikan sungai sebagai bagian dari halaman depan mereka. Namun sungai sudah menjadi halaman belakang rumah. Aktivitas perdagangan digantikan masuk ke dalam pasar dan pengangkutan komoditasnya digantikan dengan moda transportasi darat. Sementara sungai hanya menjadi bagian belakang rumah, tempat membuang segala air kotor rumah tangga.

 

Menyimak cerita tentang Kreteg Gantung di Jalan Kapten Mulyadi, kawasan Lodji Wetan, memang sangat menarik. Setidaknya, pada masanya, jembatan tersebut pernah membantu pertumbuhan perekonomian warga. Kalau kalian ingin menjadikan narasi ini sebagai konten media sosialmu, silahkan menelusuri langsung ke Kreteg Gantung dan temukan hal-hal menarik yang bisa kalian eksplore.

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

27

Visitors today

15

Visits total

425,383

Visitors total

330,699

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta