Indonesia telah lama berjuang dengan masalah kesehatan yang berkaitan dengan penyakit kardiovaskular. Jantung dan stroke menjadi penyebab utama kematian di negara ini. Melihat hal ini, Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan untuk memberikan bantuan yang sangat berarti dengan membangun Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo Technopark.
Rumah sakit yang akan memiliki kapasitas sebanyak 100 tempat tidur ini dibangun di atas lahan seluas 17.000 meter persegi dengan konsep bangunan tiga lantai, mencakup area bangunan seluas 8.750 meter persegi. Tidak hanya itu, pembangunan rumah sakit ini sepenuhnya didanai oleh Pemerintah UEA sebagai bagian dari komitmen mereka untuk membantu menekan angka kematian akibat penyakit jantung di Indonesia.
Pemerintah Indonesia, di sisi lain, berperan dengan menyediakan lahan yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah sakit ini. Namun, setelah proses pembangunan selesai, operasional dan manajemen rumah sakit akan diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah Indonesia.
Dalam rancangan Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia, Areem+ Global Strategies bertanggung jawab atas desainnya. Fasilitas kesehatan yang disediakan mencakup berbagai ruang konsultasi, ruang observasi monitoring, ruang khusus untuk prosedur jantung, dan prosedur neurologi di fasilitas rawat jalan. Sementara fasilitas rawat inap terdiri dari beragam kamar, mulai dari kamar presidensial Suite satu tempat tidur, kamar VIP, hingga kamar isolasi.
Ruang operasi yang ada terdiri dari tiga kamar operasi lengkap dengan teknologi canggih seperti Ok hybrid, unit perawatan koroner, pediatric intensif care unit (PICU), intensive care unit (ICU), dan data service unit (DSU).
Tak lupa, fasilitas gawat darurat (IGD) yang terdiri dari sembilan tempat tidur juga disiapkan dengan matang. Mulai dari ruang triase, ruang resusitasi, ruang observasi, ruang tindakan, hingga ruang isolasi, semuanya dirancang untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien.
Lebih dari sekadar rumah sakit, pembangunan ini juga memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Rumah sakit didesain dengan memanfaatkan sumber energi utama dari sistem panel surya, serta memiliki sistem penampungan air hujan sebagai upaya untuk mengurangi dampak karbon.
Selain menyediakan layanan kesehatan, rumah sakit ini juga memiliki area untuk olahraga seperti jalur lari, area landscape sebagai healing garden, fasilitas fitness, dan ruang publik. Tidak hanya itu, fasilitas penunjang seperti kamar jenazah, dapur, pantry, ruang laundry, serta kafetaria turut disiapkan untuk mendukung kebutuhan sehari-hari.
Dengan berbagai fasilitas dan perhatian terhadap lingkungan, Rumah Sakit Kardiologi Emirates-Indonesia di Solo Technopark diharapkan dapat menjadi mercusuar harapan baru dalam upaya menekan angka kematian akibat penyakit jantung dan stroke di Indonesia. Semoga pembangunan rumah sakit ini dapat memberikan dampak yang signifikan bagi kesehatan masyarakat Indonesia.
