Pemerintah Kota Surakarta telah menetapkan anggaran sebesar Rp3,6 miliar untuk mengembangkan pusat oleh-oleh yang diharapkan dapat meningkatkan daya tarik wisata Masjid Sheikh Zayed Solo, Jawa Tengah. Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta, Heru Sunardi, menyampaikan bahwa pemerintah saat ini sedang menggodok rincian Detail Engineering Design (DED) proyek ini.

Pusat oleh-oleh yang direncanakan akan diwujudkan di Pasar Ngudi Rejeki, atau lebih dikenal sebagai Pasar Gilingan. Sebagian area pasar ini akan diubah menjadi pusat oleh-oleh, bertujuan untuk memperkaya pengalaman wisatawan yang berkunjung ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo. Pasar Gilingan akan diadaptasi untuk menawarkan berbagai produk makanan dan cenderamata yang khas.

Heru Sunardi menekankan bahwa transformasi Pasar Gilingan tidak akan mengubah struktur pasar yang sudah ada saat ini. Namun, penyesuaian akan dilakukan sesuai dengan kebutuhan lapangan, termasuk perbaikan ruang yang akan disesuaikan dengan konsep pusat oleh-oleh. Selain itu, kios-kios di sisi timur pasar akan diatur ulang agar sesuai dengan tata letak barang dagangan yang akan dijual.

Dinas Perdagangan Kota Surakarta juga telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Surakarta untuk mengatur aksesibilitas ke area pasar. Diharapkan, DPUPR dapat menambah akses masuk sehingga area pasar dapat diakses dengan mudah dari berbagai arah. Rencananya, penataan Pasar Ngudi Rejeki atau Pasar Gilingan ini akan dimulai dalam waktu dekat dan diharapkan selesai pada bulan Agustus mendatang.

Proyek ini termasuk dalam 20 program prioritas yang akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024. Dengan langkah ini, Pemkot Solo berkomitmen untuk terus memajukan sektor pariwisata dengan meningkatkan fasilitas dan pengalaman wisata di sekitar Masjid Sheikh Zayed Solo.