Pemerintah Kota Surakarta
Sejarah Sungkeman: Tradisi yang Sering Dilakukan saat Lebaran
  April 12, 2024 11:15

Dalam perayaan Hari Raya Idulfitri, terdapat beragam tradisi yang biasanya dilakukan oleh umat muslim. Salah satu tradisi yang tidak bisa dilewatkan adalah saling memaafkan satu sama lain, baik antara keluarga, kerabat, hingga teman.

Jika di Jawa, tradisi tersebut dikenal dengan nama Sungkeman. Tradisi ini sudah ada sejak lama dan mulai diperkenalkan pada tahun 1930-an pada masa pemerintahan Mangkunegara I di Surakarta. Mangkunegara I atau yang dikenal dengan Pangeran Sambernyawa memperkenalkan sungkeman pada saat Idulfitri.

Apa yang dilakukan oleh Mangkunegara I kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam. Hingga saat ini, tradisi sungkeman melekat kuat pada masyarakat Indonesia. Tujuan sungkeman adalah sebagai bentuk penghormatan ataupun bentuk permintaan maaf.

Tradisi sungkeman biasanya dilakukan oleh anak kepada orang tua atau keluarga yang lebih sepuh. Sungkeman dilakukan dengan cara mencium tangan orang tua sambil bersimpuh. Prosesi sungkeman adalah bagian dari akulturasi budaya Jawa dan Muslim. Sungkeman diambil dari kata sungkem dalam bahasa Jawa yang berarti bersimpuh sambil mencium tangan.

Momen sungkeman bisa dimanfaatkan orang-orang untuk saling memaafkan satu sama lain, sehingga dapat membantu menggugurkan dosa-dosa dan kembali Fitri atau suci di Hari Raya. 

Agnia Primasasti
[yarpp]
Pemerintah Kota Surakarta

DISKOMINFO SP

Kompleks Balai Kota Surakarta

Jl. Jend. Sudirman No.2, Kota Surakarta, Jawa Tengah
Kode Pos 57133
(0271) 2931667

Site Statistics

Visits today

34

Visitors today

19

Visits total

425,503

Visitors total

330,764

©️ 2022 Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kota Surakarta